Komisi I DPR sebut masih banyak titik blank spot di Indonesia

BAKTI Kominfo hadir untuk mengatasi kesenjangan digital dengan melakukan pembangunan akses broadband.

Dok. Pemancar sinyal di pedesaan. Foto: Kominfo.go.id

Wakil Ketua Komisi I DPR Bambang Kristiono menyebut, masih terjadi blank spot, signal lemah di beberapa wilayah di Indonesia. Dia meminta Badan Aksesibilitas Teknologi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk juga memperhatikan hal ini.

"Masih banyak terjadi blank spot dan signal lemah, padahal di daerah-daerah itu menjadi daerah pusat UMKM, pusat pariwisata dan lain sebagainya," kata Bambang kepada wartawan di Jakarta, Kamis (24/2).

Sebagaimana diketahui, BAKTI Kominfo hadir untuk mengatasi kesenjangan digital dengan melakukan pembangunan akses broadband, khususnya di daerah yang belum terjangkau. Layanan ini menyedikan akses internet di sekolah, balai latihan kerja, puskesmas, balai desa, kantor pemerintahan serta lokasi publik di daerah terdepan, terluar, tertinggal (3T).

Sementara, anggota Komisi I DPR Bobby Adhityo Rizaldi menjelaskan, produk hukum penugasan BAKTI untuk pembangunan base transceiver station (BTS) hanya untuk di daerah 3T sudah tidak fleksibel. Namun, dalam pembangunan akses internet sudah bebas (flesible). 

"Walaupun ada keterbatasan tetapi dalam pembangunan akses internet itu sudah ada keleluasaan BAKTI untuk membangun akses internet di wilayah-wilayah non-commercial tetapi bisa menjangkau masyarakat luas," ujar Bobby.