Ekonom kritik Nadiem yang hanya tampung tenaga kerja tak berkualitas

Dengan ribuan pekerja yang terserap di Gojek saja, Nadiem tidak mampu meningkatkan kualitas pekerjanya.

Bos Gojek, Nadeima Makarim mendatangi istana. Antara Foto

Sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim memiliki pekerjaan rumah cukup berat untuk meningkatkan  kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing.

Menurut Ekonom Senior Indef, Didik J. Rachbini, tantangan mantan bos Gojek tersebut seiring dengan pertumbuhan tenaga kerja yang terserap dalam perusahaan transportasi online yang dirintisnya. Meski banyak menyerap tenaga kerja, tetapi tidak berkualitas.

"Nadiem adalah menteri yang heboh. Saya tunjukkan fakta bahwa gojek adalah berkah sebagai peluang kerja yang sangat besar, tetapi sebagai tempat penampungan tenaga kerja berkualitas rendah," kata Didik dalam sebuah diskusi online di Jakarta, Minggu (10/11).

Dia menjelaskan, tenaga kerja tidak berkualitas seperti ini harus diubah menjadi tenaga kerja berkualitas. Jika tidak, maka visi presiden hanya akan jadi jargon semata.

"Jauh panggang dari api. Tetapi saya perkirakan tenaga kerja tidak berkualitas dalam kasus gojek jika kebijakannya seperti ini, maka dua sampai tiga dekade ke depan hanya akan menjadi tempat penampung tenaga kerja tidak berketerampilan," ujarnya.