Empat bulan terakhir, beredar 9,06 juta hoaks penculikan anak

Terdapat enam tema kasus  yang diberitakan sebagai tempat kejadian penculikan anak yang viral di masyarakat.

Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman (ketiga kiri) bersama anak-anak pada pencanangan Gampong (Desa) Ramah Anak di Lampaloh, Banda Aceh, Aceh, Rabu (31/10)./AntaraFoto

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali menerbitkan rilis terkait pemberitaan penculikan anak memicu psikologis anak merasa terancam. KPAI menilai perasaan terancam itu muncul dari gencarnya pemberitaan di media sosial.

Menurut Ketua KPAI Susanto, penculikan memang menjadi hal yang mengancam anak. Namun, jika dilakukan secara masif, berulang, apalagi bohong akan menggangu perkembangan jiwa generasi penerus bangsa.

"Berdasarkan analisis berita online, sepanjang empat bulan terakhir pemberitaan penculikan anak semakin massif. Dalam empat bulan tersebut ada sekitar 9.064.000 berita hoaks soal penculikan anak," kata Ketua KPAI Susanto dari rilis yang diterima Alinea.id, Jumat, (2/11).

Perinciannya pada Juli 2018 terdapat 635.000 berita. Di Agustus terdapat 969.000 berita. Sementara, pada September 2018 terdapat  2.150.000 berita.  Berita penculian anak terbanyak di Oktober yaitu, mencapai 4.300.000 pemberitaan. Sedangkan dua hari di sepanjang November terdapat 1.010.000 berita memuat penculikan anak. 

Tak berhenti di situ, tim survei KPAI juga mendata pemberitaan hoaks dalam seminggu terakhir. Terdapat enam tema kasus  yang diberitakan sebagai tempat kejadian penculikan anak yang viral di masyarakat.