Epidemiolog: Jangan tertipu dan terbujuk pabrik obat Covid-19 yang serakah

Peringatan ini penting disampaikan karena konflik kepentingan dunia kesehatan sangat semrawut. Ini mendorong biaya kesehatan sangat mahal.

Anggota tim pakar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono. Aline.id/Dwi Setiawan

Epidemiolog mengingatkan publik agar tidak mudah tertipu oleh bujuk rayu industri yang serakah. Peringatan itu disampaikan menyusul adanya farmasi besar yang mengklaim telah meracik obat manjur untuk Covid-19.

Peringatan itu disampaikan oleh epidemiolog Pandu Riono. Akademikus Universitas Indonesia yang biasa disapa "Juru Wabah" itu menulis di akun twitternya, yang disitat Selasa (9/11), "Vaksinasi jauh lebih baik dan murah dibandingkan obat-obatan yang mengklaim mencegah Covid-19 berat dan kematian. Jangan ditipu dan dibujuk industri farmasi yang serakah."

Menurut Pandu, peringatan ini penting disampaikan karena konflik kepentingan di dunia kesehatan sangat semrawut. Ini mendorong biaya kesehatan sangat mahal. 

"Profesi kesehatan dan pejabat publik yang terkait harus bebas dari konflik kepentingan. Selain jaminan integritas dan menjaga etika, juga utamakan kepentingan kesehatan publik, yakni nyawa manusia," tulis dia.

Tidak jelas siapa yang tengah disentil Pandu. Belum lama ini, dua menteri di kabinet membetot perhatian publik karena diduga ada di balik bisnis tes swas RT-PCR lewat PT Genomik Solidaritas Indonesia.