Epidemiolog UI dukung penerapan PPKM mikro

PPKM mikro perlu diuji coba terlebih dahulu di beberapa daerah.

Kepadatan kendaraan saat PSBB di jalur wisata Jalan Raya Puncak Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor, Jabar, Sabtu (30/5/2020)/Foto Antara/Yulius Satria Wijaya.

Kebijakan pemerintah terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan pendekatan berbasis mikro atau di tingkat lokal didukung oleh epidemiolog Universitas Indonesia, Syahrizal Syarif.

Menurutnya, kebijakan tersebut seharusnya diberlakukan sedari awal. Sebab, kata dia, perangkatnya sudah ada.

“Ya sebetulnya kan upaya penanggulangan di tingkat hulu, yaitu di tingkat rukun warga begitu itu kan harusnya dilakukan dari awal,” ujar Syahrizal Syarif kepada wartawan, Sabtu (6/2/2021).

Dia juga mengingatkan, selain bintara pembina desa (Babinsa) dan bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (Bhabinkamtibmas), ada pula petugas penggerak desa.

“Saya sih prinsipnya silakan saja pemerintah mau melakukan kebijakan itu (PPKM berbasis mikro, red),” katanya.