PPKM belum kuat, epidemiolog UI minta Jokowi berlakukan WFH 100%

Rumah sakit kewalahan tangani pasien Covid-19, Indonesia harus punya target.

Petugas berAPD lengkap memakamkan pasien Covid-19 yang meninggal dunia/Foto Antara/Iggoy el Fitra

Ahli epidemiologi dan biostatistik Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberlakukan work from home (WFH) 100%. Kebijakan WFH 100% diharapkan dapat menurunkan penambahan kasus Covid-19 yang 'menggila' belakangan ini.

Di sisi lain, pekerja informasi tetap diperbolehkan melakukan kegiatan ekonominya. “Saya sudah mengusulkan kepada Pak Jokowi, baik langsung maupun tidak langsung, mudah-mudahan disampaikan pak Ali (Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin) juga, untuk sementara seminggu ini semua pegawai, semua orang yang digaji, apakah digaji swasta, apakah digaji oleh pemerintah, libur dulu seminggu,” ucapnya dalam diskusi virtual, Minggu (27/6).

Menurut Pandu, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro masih belum kuat dalam pelibatan peran serta masyarakat. Posko PPKM mikro dinilai perlu dioptimalkan untuk mengaktifkan partisipasi masyarakat untuk bergotong royong membantu dan saling mengingatkan pentingnya disiplin protokol kesehatan (5 M/menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas).

Sebab, mutasi Covid-19 dengan peningkatan kecepatan penularan dan keganasannya tetap saja dapat dicegah dengan disiplin protokol kesehatan. 

Rumah sakit saat ini kewalahan menampung lonjakan pasien Covid-19. Untuk pasien bergejala ringan, kata dia, sebaiknya memang diisolasi secara komunal di balai desa atau gedung kelurahan yang tidak terpakai.