Erick Thohir harap vaksin merah putih dapat diproduksi pada 2022

Indonesia tidak mungkin hanya mengandalkan vaksin yang diperoleh dari kerja sama.

Ilustrasi vaksin Covid-19. Foto Pixabay.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir berharap, vaksin Merah Putih dapat mulai diproduksi pada 2022. Hal itu disampaikannya dalam laporannya ke Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Jumat (11/9).

"Vaksin Merah Putih ini prioritas. Dari informasi didapatkan insya Allah, uji klinis tahap 1 dan 2 bisa berjalan tahun depan. Sehingga pada 2022 kita mulai produksi vaksin merah putih," kata Erick dalam keterangan resmi Kementerian BUMN, Sabtu (12/9).

Pembuatan vaksin ini menjadi prioritas utama pemerintah, karena menurutnya Indonesia tidak mungkin hanya mengandalkan vaksin yang diperoleh dari kerja sama dengan lembaga dan instansi dari luar negeri. Mengingat daya tahan vaksin hanya selama enam bulan sampai dua tahun.

Pembuatan vaksin ini melibatkan lembaga Eijkman, Balitbangkes Kementerian Kesehatan, perguruan tinggi negeri, serta BUMN Bio Farma.

Adapun vaksin hasil kerja sama luar negeri, Erick mengatakan Indonesia akan mendapat 30 juta dosis vaksin Covid-19 pada akhir 2020 dan 300 juta dosis untuk 2021. Vaksin tersebut merupakan hasil kerja sama beberapa BUMN farmasi dengan lembaga dan instansi farmasi mancanegara seperti PT Bio Farma (Persero) dengan Sinovac Biotech yang berasal dari Cina.