Faisal Basri ingatkan jangan sampai muncul revolusi dari desa

Kebijakan pemerintah menghadapi Covid-19 sangat bias perkotaan

Ekonom Faisal Basri (kanan) saat menyampaikan materi Seminar Nasional V yang diselenggarakan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada, di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (14/11/19)/Foto Antara.

Ekonom Senior Indef, Faisal Basri menilai kebijakan pemerintah dalam menghadapi Covid-19 sangat bias perkotaan.

Menurutnya, dampak krisis Covid-19 di pedesaan tidak mendapatkan banyak perhatian. "Kebijakan pemerintah sekarang ini termasuk dalam upaya solidaritas dari masyarakat itu sangat bias kota," kata Faisal Basri dalam Diskusi virtual di Jakarta, Minggu (3/5).

Padahal, kata Faisal, sebanyak 2/3 penduduk miskin ada di pedesaan, sebagai kelompok yang paling mengalami krisis akibat pandemi Covid-19 ini.

Dijelaskan Faisal, imbas nyata Covid-19 adalah masyakarat pedesaan mengalami jatuhnya harga komoditas yang biasa mereka produksi. Hal ini, kata dia, butuh perhatian khusus pemerintah.

"Harga komoditi di desa misalnya harga sawit jatuh, harga karet jatuh, kopi dan komoditi pada umumnya jatuh. Jadi ini siapa yang menanganinya?" tanya Faisal.