Frekuensi gempa menurun di 2020, BMKG imbau tetap waspada

BMKG catat terjadi sebanyak 8.264 kali gempa di Indonesia pada 2020.

Puing sisa gempa bumi/Pixabay.

Meski pada tahun ini telah terjadi penurunan frekuensi gempa yang sangat signifikan, Kepala Bidang Mitigasi Gempa dan Tsunami Badan Meteorlogi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono menyampaikan bahwa wilayah Indonesia masih tetap aktif gempa di 2021. Pasalnya, rata-rata di Indonesia itu setahun terjadi sekitar 6.000 kali gempa.

Sumber gempa, kata Daryono, sangat banyak, mulai dari 13 segmen sumber gempa tumbukan lempeng di kedalaman dangkal (megathrust) dan lebih dari 295 segmen sesar aktif.

Untuk itu dia, mengimbau masyarakat untuk selalu mewaspadai kawasan aktif secara tektonik (seismic gap zone) yang sudah diidentifikasi oleh para ahli seperti subsduksi Mentawai, Selatan Banten – Selat Sunda, Selatan Bali, Lempeng Laut Maluku, Lempeng Laut Filifina, dan Tunjaman Utara Laut Papua.

“Kemudian untuk yang sesar aktif kita perlu mewaspadai Zona Lembang, Segmen Aceh, Segmen Matano, Sulawesi Tengah, dan Sesar Sorong,” paparnya dalam webinar bertajuk 'Kaleidoskop Kebencanaan 2020 dan Prediksi Fenomena Serta Potensi Bencana Tahun 2021', Selasa (29/12).

Daryono kemudian membeberkan data jumlah gempa Indonesia yang terjadi selama 2020. Berdasarkan monitoring gempa BMKG selama tahun 2020, telah terjadi sebanyak 8.264 kali gempa di Indonesia.