FSGI minta PTM digelar saat 70% warga sekolah sudah divaksin

Keterbatasan jumlah dosis menyebabkan minimnya jumlah guru yang sudah mengikuti program vaksinasi Covid-19.

Ilustrasi. Freepik

Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyesalkan sikap pemerintah yang tetap memberlakukan pertemuan tatap muka (PTM). Padahal, banyak tenaga pendidik belum divaksinasi Covid-19.

“Di Kecamatan Monta (Kabupaten Bima), misalnya, guru yang divaksin baru sekitar 20% bahkan ada sekolah yang sudah PTM namun belum satu pun gurunya divaksin," ujar Presidium FSGI untuk Indonesia Timur, Fahmi Hatib, dalam keterangan tertulis, Jumat (9/7).

"Sejak April 2021 sudah ada pendataan vaksin untuk guru. Namun karena ada musibah banjir besar di Kabupaten Bima, vaksinasi untuk guru tertunda," sambungnya.

Berdasarkan hasil pemantauan FSGI di beberapa daerah, terangnya, capaian vaksinasi Covid-19 bagi guru yang dimulai sejak April-Mei 2021 beragam. Pemantauan itu dilakukan di Jakarta, Kabupaten Bekasi, Purbalingga, Kota Bogor, Lombok Barat, Kota Mataram, Kabupaten/Kota Bima, Kota Medan, Karawang, kota Jambi, Kabupaten/Kota Bengkulu.

Wakil Sekjen FSGI, Fahriza Marta Tanjung, menambahkan, ada dua faktor guru belum diimunisasi. Pertama, menolak karena takut dan kedua, keterbatasan jumlah dosis.