Pemprov DKI harus pastikan ganjil genap tak sekedar pindahkan kemacetan

Perlu ada pengawasan lebih ketat di luar 25 ruas jalan yang menjadi lokasi penerapan ganjil genap.

Kendaraan melintas di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (12/7)./ Antara Foto

Perluasan sistem ganjil genap yang diberlakukan Pemprov DKI Jakarta dikhawatirkan hanya memindahkan kemacetan ke ruas jalan yang tidak diterapkan aturan ini. Pengamat Tata Kota Yayat Supriatna mengatakan, perlu ada pengawasan lebih ketat di luar 25 ruas jalan yang menjadi lokasi penerapan ganjil genap.

"Inikan tujuannya untuk mengurangi kemacetan dan polusi, harusnya nanti ada evaluasi setiap bulannya. Kalau polusinya tidak berkurang, mungkin ada kemacetan di tempat lain," kata Yayat kepada jurnalis Alinea.id, Kamis (8/8).

Perluasan sistem ganjil genap juga dilakukan untuk mendorong masyarakat menggunakan angkutan umum. Untuk itu, Pemprov DKI juga harus memastikan kesiapan angkutan umum untuk menampung masyarakat yang beralih dari kendaraan pribadinya.

Yayat berharap, para penyedia angkutan umum dapat menambah armada dan meningkatkan pelayanannya. 

"Mendorong masyarakat pindah ke angkutan umum maka harus bagus transportasinya, tambah jumlah armadanya, semakin cepat headway-nya," kata Yayat.