Gerakan Cinta Tenun Ikat, upaya angkat ekonomi masyarakat daerah tertinggal

Kegiatan ini merupakan rangkaian pelatihan pewarna alami dengan konsep live-in designer.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi meluncurkan Gerakan Cinta Tenun Ikat dan Festival Budaya.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi meluncurkan Gerakan Cinta Tenun Ikat dan Festival Budaya dalam rangka mendukung kearifan lokal di Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, Selasa (24/9).

Kegiatan ini merupakan rangkaian pelatihan pewarna alami dengan konsep live-in designer yang sudah dilakukan di Desa Boti, Kecamatan Kei, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Pada pelatihan tersebut, sekitar 60 orang penenun dari 22 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur dilatih mengembangkan pewarna alami.

Sri Mega Darmi, atau akrab dipanggil Riri Sandjojo, istri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, juga selaku Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kemendes PDTT, dalam sambutannya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk mencintai produk Indonesia.

"Kita harus mencintai budaya lokal, mendukung produk lokal, dengan membeli produk-produk lokal. Dan pesan Ibu Negara (Iriana Joko Widodo) kalau membeli produk lokal jangan ditawar," ujar Riri dibarengi tawa dan tepuk tangan para hadirin.

Melalui pewarnaan alam, sambung Riri, sudah turut serta dalam menjaga lingkungan, karena bahan-bahan yang digunakan langsung dari alam.