Gories Mere, pemegang peta kelompok radikal yang jadi target pembunuhan

Gories Mere menjadi salah satu nama yang menjadi target pembunuhan kelompok 22 Mei.

Gories Mere saat masih menjabat sebagai Kepala BNN./ Antara Foto

Nama Gories Mere menjadi salah satu dari empat nama yang disebut Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, menjadi target pembunuhan dalam aksi 22 Mei. Tiga nama lain adalah Menko Polhukam Wiranto, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, serta Kepala Badan Intelijan Negara (BIN) Budi Gunawan. 

Ketimbang tiga nama lain, nama Gories Mere memang kurang familiar. Lalu, kenapa dia turut menjadi sasaran pembunuhan?

Dihimpun dari berbagai sumber, Gories merupakan pensiunan polisi yang menyandang tiga bintang di pundak saat masih aktif di Polri. Jabatan terakhirnya adalah Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN).

Cukup banyak kasus narkoba yang terungkap di bawah kepemimpinan Gories. Kasus paling menonjol adalah saat dia menangkap Ratu Ekstasi Zarima yang membawa sekitar 30.000 butir ekstasi.

Setelah purnatugas pada 2012, pria kelahiran 17 November 1954 di Flores Timur, diangkat menjadi Staf Khusus Presiden Jokowi bidang Intelijen dan Keamanan pada Juli 2016.