Tarif masuk Taman Nasional Komodo naik, Gubernur NTT: Untuk konservasi

Gubernur NTT pastikan evaluasi kenaikan tarif Taman Nasional Komodo.

Komodo terancam punah akibat krisis iklim dan naiknya permukaan laut. Foto: Istockphoto

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait kenaikan tarif masuk di Taman Nasional Komodo (TNK).

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) mengungkapkan, tarif baru diberlakukan sejak kemarin (1/8) dan akan terus dilakukan evaluasi. Adapun kawasan TNK yang dikenai tarif masuk baru yakni Pulau Komodo dan Pulau Padar.

“Kita akan lakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan tarif masuk Kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) yakni Pulau Komodo dan Pulau Padar. Di samping itu juga akan dilakukan pembatasan jumlah pengunjung di kedua pulau tersebut,” kata Viktor dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (2/8).

Viktor mengatakan, kenaikan tarif masuk ini bertujuan agar konservasi TNK dapat dikelola dengan lebih maksimal. Sebab, menurutnya, pengelolaan Taman Nasional dan upaya konservasi membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Terlebih, kata Viktor, Komodo merupakan satwa endemik yang hanya bisa ditemukan di kawasan NTT.

"Maka tarif tersebut akan digunakan dengan baik untuk konservasi, dan juga kita batasi pengunjungnya agar alam dan ekosistemnya tetap terjaga. Karena dengan konservasi TNK yang baik maka akan semakin menjadi kebanggan kita semua, apalagi Komodo ini adalah satu-satunya yang ada di dunia dan hanya ada di Nusa Tenggara Timur," ucapnya.