Guru Besar FK Unpad: Jangan terlalu silau efikasi vaksin Covid-19

Terpenting efikasi vaksin Covid-19 buatan Sinovac di Indonesia masih memenuhi standar WHO. 

Petugas menyemprotkan disinfektan kontainer berisi vaksin Covid-19 setibanya di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jabar, Senin (7/12/2020). Dokumentasi Sekretariat Presiden

Efikasi (kemanjuran) vaksin Covid-19 asal Sinovac China hanya 65,3%. Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), Cissy Kartasasmita menilai, efikasi vaksin sangat dipengaruhi metodologi hingga subjek dalam uji klinis. 

Menurut dia, uji klinis terhadap vaksin Covid-19 buatan Sinovac di Bandung, Jawa Barat (Jabar) melibatkan 1.620 relawan dari unsur masyarakat umum. Efikasi vaksin coronavirus buatan Sinovac 78% di Brasil. Kemudian, turun menjadi 50,4%.

Di Brasil, kata dia, uji klinis melibatkan tenaga kesehatan berisiko tinggi terpapar Covid-19. Sementara itu, efikasi vaksin Covid-19 buatan Sinovac 91,25% di Turki. 

Namun, kata dia, terpenting efikasi vaksin Covid-19 buatan Sinovac di Indonesia masih memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atau di atas 50%. 

"Karena orang yang divaksin mempunyai kemungkinan untuk tertular lebih rendah 50% dari yang belum divaksin. Itu sudah cukup. Tinggal berapa juta angka terkonfirmasi yang mau di vaksin. Jadi, kita juga jangan terlalu silau dengan efikasi ini," ujar Cissy dalam ‘Jaminan Keamanan Vaksin Covid-19’ bersama Alinea.id, Kamis (14/1).