Halmahera Utara dilanda gempa bumi, ratusan rumah hancur

Peristiwa gempa bumi itu terjadi di episentrum di 1.90 LU dan 127.82 BT pada kedalaman 10 kilometer

Fenomena gempa bumi di Halmahera Utara. Dok: BNPB

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendata ada puluhan bangunan rusak akibat gempa bumi magnitudo 5,2 di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, Senin (18/4). Secara rinci ada 69 unit rumah rusak berat, 32 lainnya rusak ringan dan 1 tempat ibadah rusak berat.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, kerusakan itu diketahui dari laporan visual dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Utara. Laporan tersebut menunjukkan beberapa bagian dinding rumah mengalami keretakan hingga runtuh dan jatuh ke tanah.

“Di samping itu, beberapa genting juga berjatuhan,” kata Abdul dalam keterangan, Senin (18/4).

Abdul menyampaikan, peristiwa gempa bumi terjadi pada episentrum di 1.90 LU dan 127.82 BT pada kedalaman 10 kilometer itu telah berdampak pada 156 jiwa dari 34 kepala keluarga. Gempa bumi yang berlangsung selama 1-2 detik itu juga sempat menimbulkan kepanikan warga. Mereka berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Sementara itu, BPBD Kabupaten Halmahera Utara mencatat wilayah yang terdampak ada lima desa dan dua kecamatan. Rinciannya, meliputi Desa Ngidiho dan Desa Dokulamo di Kecamatan Galela Barat, Desa Towara, Desa Baratu serta Desa Simau di Kecamatan Galela.