Hari Kartini, KPK beri penyuluhan ke napi tipikor

Napi tipikor perempuan diharap bisa mengikuti jejak Kartini sebagai pelopor emansipasi wanita.

Foto Ilustrasi/Pixabay.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Lili Pintauli Siregar, mengatakan, narapidana rasuah dapat berperan dalam mencegah praktik lancung dengan membagi pengalamannya. Dengan begitu, kata Lili, diharapkan masyarakat bisa memetik hikmah untuk tak melakukan kejahatan serupa.

Hal tersebut diutarakan saat memberikan penyuluhan di Lapas Kelas IIA Tangerang, Banten, Selasa (20/4). “Pengalaman yang dialami napi bisa dibagi ke orang lain. Bagaimana tekanan sosial terhadap pribadi dan keluarganya. Sehingga masyarakat bisa memetik hikmah dan tidak ingin melakukan korupsi,” ujar dalam keterangannya.

Penyuluhan tersebut diikuti oleh 25 narapidana. Terdiri dari 20 orang perkara tindak pidana korupsi yang ditangani KPK dan lima orang yang ditangani Kejaksaan. Semua peserta perempuan karena KPK dan Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia menggelar kegiatan itu dalam peringatan Hari Kartini.

“Teman-teman napi bisa mengikuti jejak Kartini sebagai pelopor emansipasi wanita. Oleh karenanya saya mengajak teman-teman di sini nantinya bisa berpartisipasi dalam pemberantasan korupsi, saat nanti terjun ke masyarakat,” ucap Lili.

Bagi KPK, penyuluhan bertujuan untuk memberdayakan para narapidana kasus korupsi agar sekembalinya ke masyarakat dapat menginformasikan pentingnya nilai-nilai integritas antirasuah. Harapannya, publik mengambil pelajaran untuk tidak mengikuti jejaknya melakukan tindak pidana rasuah.