IDI: 39 dokter dan 92 perawat meninggal akibat terinfeksi Covid-19

Angka kematian tenaga kesehatan meningkat drastis di tengah masifnya kampanye protokol kesehatan.

Seorang tenaga kesehatan membungkukkan badan sebelum pemakaman petugas polisi yang meninggal akibat Covid-19 di New Delhi, India, Rabu (29/4/2020). Foto Antara/REUTERS/Danish Siddiqui

Sebanyak 139 dokter dan 92 perawat dilaporkan meninggal dunia akibat terinfeksi coronavirus baru (Covid-19) per Sabtu (3/10). Data itu dihimpun Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) bersama Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).

Dari jumlah itu, sebesar sembilan orang merupakan dokter gigi; disusul 67 dokter umum, yang empat di antaranya guru besar; 61 dokter spesialis, empat di antaranya adalah guru besar; serta dua residen.

"Keseluruhan dokter tersebut berasal dari 18 IDI Wilayah (provinsi) dan 61 IDI Cabang Kota/Kabupaten," ujar Wakil Ketua Tim Mitigasi PB IDI, Ari Kusuma, dalam keterangnnya, Minggu (4/10).

IDI prihatin dengan meningkatnya angka kematian tenaga kesehatan (nakes) di tengah gencarnya kampanye protokol kesehatan yang digaungkan pemerintah. Menurutnya, fenomena ini membuktikan masyarakat tak hanya abai terhadap pelaksanaan protokol, tetapi juga tidak peduli dengan keselamatan nakes.

Ari mengingatkan, tumbangnya tenaga kesehatan merupakan kerugian besar bagi sebuah bangsa, terkhusus dalam mempertahankan dan pengembangan aspek kesehatan. Dikhawatirkan Indonesia mengalami krisis nakes mengingat jumlahnya terendah di Asia dan dunia.