Indonesia 'seksi' untuk dikuasai terorisme dan radikalisme

Semakin besarnya kelompok radikalisme dan terorisme internasional menyebar hingga Indonesia.

Dewan Pembina Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Nasional (Pushuknas) Haidar Alwi dalam diskusi Ancaman Radikalisme dan Konspirasi Global, di Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (21/12). Alinea.id/Fadli Mubarok

Dewan Pembina Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Nasional (Pushuknas) Haidar Alwi menerangkan ancaman radikalisme dan terorisme di Indonesia sudah nyata adanya. Ia menilai, hal ini disebabkan semakin besarnya kelompok radikalisme dan terorisme internasional.

Indonesia, kata Haidar menjadi salah satu negara 'seksi' untuk dikuasai jaringan tersebut. Pasalnya, di Indonesia banyak sumber daya alam (SDA) yang biasanya menjadi incaran mereka.

"Jadi radikalisme dan terorisme saya katakan bukan masalah agama, tapi koonspirasi politik global," kata Haidar dalam sebuah diskusi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (21/12).

Menurut Haidar, ada kelompok yang memiliki agenda untuk menguasai dunia. Guna mengimplementasikan agenda tersebut, mereka menggunakan instrumen agama untuk menanamkan ideologi yang tidak sejalan dengan negara yang mereka incar.

Beberapa negara-negara yang diinicar kelompok ini, kata Haidar, semuanya adalah negara Timur Tengah. Hal itu dikarenakan negara Timur Tengah lebih memiliki banyak SDA, termasuk Indonesia.