Jumlah korban di Papua saat terjadi aksi massa versi LSM

Korban aksi massa yang terjadi di Papua dari terkena luka tikam, lemparan batu dan peluru nyasar.

Puluhan pengunjuk rasa melakukan aksi di Manokwari, Papua Barat, Selasa (3/9/2019). Aksi tersebut menyerukan untuk menolak diskriminasi dan rasialisme./Antara Foto

Koalisi Masyarakat Sipil Papua untuk Semua (Ko Masi Papua) melakukan investigasi korban usai serangkaian aksi menolak rasisme Papua. Temuan Ko Masi Papua di lapangan banyak korban berjatuhan akibat luka tembak. 

Rinciannya di Timika dua orang tertembak, dan 18 mengalami kekerasan pada aksi massa berlangsung 21 Agustus. Lalu di Fakfak, terdapat satu orang terkena luka tikam, satu orang terkena lemparan batu, dan satu orang terkena peluru nyasar.

Selanjutnya pada 28 Agustus saat aksi unjuk rasa di Deiyai ada delapan orang masyarakat sipil dan satu anggota TNI meninggal dunia. Selanjutnya, 17 orang mendapatkan kekerasan fisik dan dua orang luka terkena tembakan aparat. 

Pada tanggal 29 Agustus, ada tiga warga sipil yang tertembak. Dua warga terkena peluru nyasar saat aksi demonstrasi di Expo Waena dan satu orang lainnya tertembak di Abepura pascaaksi demonstrasi.

Selain itu, koalisi menemukan adanya aksi sweeping yang dilakukan oleh kelompok masyarakat tertentu pada tanggal 30 Agustus. Akibatnya, setidaknya ada sembilan orang mengalami luka berat dan ringan karena senjata tajam. Sedangkan satu orang pemuda meninggal dunia.