Bareskrim didesak ungkap mafia rumah sakit 'perampok' anggaran Covid-19

Bareskrim, Kejaksaan, dan KPK perlu bekerja cepat menangkap mafia rumah sakit.

Gedung Bareskrim Polri/Foto flickr.com

Indonesian Police Watch (IPW) mendesak Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri segera turun tangan menyelidiki dugaan adanya mafia rumah sakit yang memberikan keterangan positif Covid-19 palsu kepada pasien.

Ketua Presidium IPW Neta S Pane menyatakan, hal tersebut telah bergulir dan meresahkan masyarakat. Bahkan, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko juga meminta agar ada tindakan serius untuk mengungkap dugaan tersebut.

Neta berpandangan, rumah sakit memang akan mendapat anggaran hingga ratusan juta dalam penanganan satu pasien Covid-19. Oleh karenanya, rumah sakit tergiur meraup keuntungan dari anggaran negara itu.

“Angka yang tidak kecil ini membuat mafia rumah sakit bergerak untuk ‘merampok’ anggaran tersebut,” ucap Neta dalam rilis resminya, Sabtu (3/10).

Dibeberkan Neta, ini menjadi modus baru kejahatan dalam dunia kesehatan. Namun, hingga kini ia melihat Bareskrim Polri belum bergerak melakukan penyelidikan atas informasi yang banyak disebarkan di media sosial.