IPW disebut gegabah dan tak teliti soal hoaks suap Kapolri

Indonesialeaks siap bila IPW ingin memperkarakan laporan investigasi soal skandal perusakan buku merah dan keterlibatan Kapolri.

Ilustrasi Hoaks. Antara Foto

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers, menyebut Indonesia Police Watch (IPW) telah bersikap gegabah dan tak teliti. Tudingan tersebut dilayangkan menanggapi pernyataan IPW yang menilai hoaks atas investigasi yang dilakukan Indonesialeaks terkait dugaan suap yang diterima Kapolri, Jenderal Pol Tito Karnavian.

Menurut Direktur Eksekutif LBH Pers, Nawawi Bahrudin, IPW seharusnya mencermati pemberitaan pada 8 Oktober 2018 usai berita mengenai keterlibatan 2 penyidik KPK dari kepolisian merusak barang bukti kasus suap impor daging sapi yang diduga melibatkan Kapolri dipublikasikan.

Ketika itu, kata Nawawi, Ketua KPK, Agus Rahardjo, turut menanggapi pemberitaan tersebut. Kata Agus, informasi demikian benar terjadi. Puncaknya, dua penyidik yang diketahui bernama Ajun Komisaris Besar Roland Ronaldy dan Komisarisaris Harun akhirnya dikembalikan oleh KPK. 

“Pandangan IPW soal skandal buku merah adalah hoaks terkesan gegabah. IPW belum secara teliti dan cermat mempelajari semua hal terkait ini (Investigasi Buku Merah). Jadi, bisa dimengerti bila (IPW) berpandangan demikian. Kalau IPW sudah pelajari komentar Ketua KPK pasti akan berpandangan bukan hoaks,” kata Nawawi kepada Alinea.id di Jakarta pada Senin, (15/10).

Selain itu, Nawawi pun siap bila IPW ingin memperkarakan laporan investigasi yang dilakukan Indonesialeaks soal skandal perusakan buku merah tersebut. Namun, Nawawi mengingatkan agar IPW menyampaikan keberatannya itu kepada saluran mekanisme yang benar.