Isu radikal-taliban di KPK, Novel: Sering digunakan pendukung koruptor

Apabila gunjingan tersebut diembuskan, maka ada pihak tertentu yang merasa kepentingannya terganggu.

Penyidik senior KPK Novel Baswedan/Foto Antara.

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, berpendapat isu radikal dan taliban sudah sering digunakan untuk menyerang KPK. Dia menegaskan, isu itu kerap digunakan pendukung koruptor.

Novel menengarai, apabila gunjingan tersebut diembuskan, maka ada pihak tertentu yang merasa kepentingannya terganggu. Dia menyatakan, rumor adanya paham radikal dan taliban di internal KPK tidak benar.

"Isu radikal-taliban sudah sering digunakan oleh para pendukung koruptor. Padahal jelas isu itu tidak benar dan mengada-ngada. Kawan-kawan sudah bisa menandai bahwa bila isu itu diembuskan biasanya ada kepentingan mereka yang terganggu di KPK," kata Novel dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Senin (25/1).

Novel menuturkan, isu taliban dan radikal di KPK memang sering muncul seiring lembaga antirasuah mengusut kasus. Menurutnya, yang menyedihkan serangan itu malah dianggap efektif oleh para pendengung.

"Karena cukup banyak orang yang termakan dengan isu tersebut," ujarnya.