Menkes: Isu stunting jadi prioritas untuk wujudkan Indonesia maju

Upaya pencegahan terjadinya stunting, harus dilakukan pada 1.000 hari pertama kehidupan.

Kader posyandu Kinanga memberi pil penambah vitamin A kepada balita di Desa Sentral, Lebak, Banten, Rabu (12/2). Foto Antara/Muhammad Bagus Khoirunas/af/ama.

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto dalam orasi ilmiah mengemukakan isu "stunting" (kekerdilan anak)  menjadi prioritas demi mewujudkan Indonesia masuk dalam kategori maju.

"Stunting berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, menurunkan produktivitas, menghambat pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kemiskinan serta kesenjangan," katanya dalam orasi bertajuk "Mewujudkan Indonesia Maju melalui Percepatan Penurunan Angka Stunting" di hadapan sebanyak 997 wisudawan Universitas Muhammaiyah Malang (UMM) di Malang, Jawa Timur, Sabtu (29/2)

Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal kehidupan setelah lahir tetapi baru tampak setelah anak berusia dua tahun.

"Kekurangan gizi, selain disebabkan oleh masalah pangan, diperberat oleh adanya infeksi penyakit, baik menular maupun tidak menular, kemudian sanitasi yang buruk, ketersediaan air minum yang layak, serta pola asuh keluarga," katanya.

Upaya pencegahan terjadinya stunting, harus dilakukan pada 1.000 hari pertama kehidupan yang dimulai sejak ibu hamil sampai dengan anak berusia dua tahun (golden period), yakni periode yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan balita.