Jangan buru-buru sebut baku tembak di Mabes Polri aksi teroris

Pengamat terorisme dari CIIA, Harits Abu Ulya, menilai, pelaku amatiran karena tidak paham medan yang dimasuki dan pertahanan diri.

Mabes Polri, DKI Jakarta. Google Maps/Agan Bercerita

Pengamat terorisme dari The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA), Harits Abu Ulya, meminta publik tak berspekulasi ke arah terorisme dulu terkait baku tembak di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3) sore. Apabila benar adanya, menurutnya, ada beberapa kemungkinan.

Kemungkinan yang dimaksud, bisa anak, janda atau istri terduga teroris yang sebelumnya ditangkap atau tewas dieksekusi Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri. Selain itu, bisa juga aktor penyendiri (lone wolf) alias melakukan aksinya sendirian.

"Cuma kalau lihat dari video amatir, tampak sekali ini wanita amatiran, tidak paham medan yang ia masuki dan tidak paham pertahanan diri. (Hanya) muter-muter di ruang terbuka sambil nenteng senpi (senjata api)," kata Harits saat dihubungi Alinea.id, beberapa saat lalu.

Dalam video amatir yang beredar, tampak seorang perempuan seperti menenteng pistol seraya berjalan di halaman Mabes Polri. Dia sempat berjalan sebentar sebelum rebah, diduga tewas karena tertembak.

Harits mempertanyakan sistem keamanan pintu penjagaan Mabes Polri jika memang pelaku membawa pistol. Hal ini pun memunculkan tanda tanya tentang siapa yang meloloskan atau memasukkan yang bersangkutan.