BPBD Jateng siapkan 2.500 kit swab test untuk pengungsi Merapi

Tercatat ada 1.948 pengungsi di 3 kabupaten. Mayoritas merupakan kelompok rentan, seperti lansia, balita, anak, ibu menyusui, dan ibu hamil.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo (kiri), berbincang dengan pengungsi Gunung Merapi di Desa Tamanagung, Muntilan, Kabupaten Magelang, Jateng, Sabtu (21/11/2020). Dokumentasi Pemprov Jateng

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Tengah (BPBD Jateng) mendistribusikan sejumlah perlengkapan pendukung untuk meminimalisasi penularan Covid-19 di pengungsian Gunung Merapi di Kabupaten Magelang, Boyolali, dan Klaten. Hingga kini tercatat ada 1.948 pengungsi di berbagai lokasi.

“Masing-masing kabupaten itu (disediakan) 2.500 alat swab antigen, 200.000 masker, hand sanitizer 250 jeriken. Belum digunakan, tapi barang sudah ada," kata Plt. Kepala Pelaksana Harian (Kalahar) BPBD Jateng, Safrudin, di Kota Semarang, Selasa (1/12).

Seluruh peralatan penanganan Covid-19 tersebut ditujukan kepada pengungsi, tenaga kesehatan, hingga relawan. Kondisi pengungsi hingga kini terpantau baik. "Pengungsi positif Covid-19, belum monitor (ditemukan, red)," jelasnya.

Pengungsi terbanyak ada di Boyolali dengan 905 orang. Sementara itu, terdata 707 jiwa di Magelang dan Klaten 336 orang.

Pengungsi didominasi kelompok rentan, seperti lansia, balita, anak, ibu menyusui, dan ibu hamil. Mereka terkadang kembali ke rumah.