Kronologi jatuhnya SJ 182, KNKT sebut tuas mesin seperti macet

KNKT masih belum tahu mengapa tuas mesin sebelah kiri bergerak mundur.

Srijaya Air sedang mengudara/Foto Twitter @Puspen_TNI

Kepala Sub Komite Investigasi Keselamatan Penerbangan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Kapten Nurcahyo, mengungkapkan kronologi sebelum Sriwijaya Air (SJ) 182 jatuh.

Tuas mesin (throttle) sebelah kiri pesawat, jelasnya, tiga kali bergerak mundur. Sementara tuas mesin sebelah kiri SJ 182 juga bergerak mundur tak lama setelah pesawat lepas landas pada Sabtu (9/1).

Dia melanjutkan, Flight Data Recorder (FDR) mencatat, pada ketinggian sekitar 1.980 kaki, autopilotnya mulai aktif dan SJ 182 terus naik hingga ketinggian sekitar 8.150 kaki. Kemudian, tuas mesin sebelah kiri bergerak mundur dan tenaga mesin atau putaran mesin juga ikut berkurang.

Selanjutnya pada pukul 14.38 WIB, pilot Sriwijaya Air SJ182 meminta kepada pengatur lalu lintas udara (ATC) untuk berbelok ke arah 75 derajat. Namun, dikhawatirkan berpapasan dengan pesawat lain, ATC meminta Sriwijaya Air AJ182 berhenti naik di ketinggian sekitar 11.000 ribu kaki.

Lalu, pukul 14.39 WIB, sekitar detik ke-57, tuas mesin sebelah kiri pesawat kembali bergerak mundur saat pesawat melewati ketinggian 10.600 kaki. Di sisi lain, tuas kanan pesawat dalam posisi tetap.