Sepak terjang Johannes Leimena, Menteri Kesehatan kesayangan Soekarno

Johannes Leimena paling sering menduduki kursi Menteri Kesehatan pada masa Soekarno.

Johannes Leimena dikenal sebagai politikus Parkindo dan dokter. Alinea.id/Dwi Setiawan.

Pada 23 Oktober 2019, Presiden Joko Widodo resmi melantik 34 menteri dan 4 pejabat setingkat menteri, yang akan membantunya di Kabinet Indonesia Maju. Dua hari setelahnya, 12 wakil menteri pun dilantik untuk membantu beberapa menteri.

Ada beberapa nama menteri yang membuat publik terkejut. Selain Nadiem Makarim yang ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan (Menhan), nama dokter Terawan Agus Putranto yang ditunjuk sebagai Menteri Kesehatan pun memancing perbincangan.

Sebab, mantan Kepala RSPAD Gatot Subroto itu pernah diberi sanksi pelanggaran etik kedokteran. Ia berkonflik dengan pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) karena metode penyembuhan yang tak biasa. Terawan menggunakan metode “cuci otak” untuk mengobati penyakit. IDI menganggap, metode digital subtraction angiography (DSA) itu belum teruji.

Sementara Jokowi menganggap, Terawan pantas menjabat Menteri Kesehatan karena berpengalaman soal manajemen anggaran dan personalia, mampu menangani bencana endemik, serta punya orientasi preventif.

Ketika masa pemerintahan Presiden Soekarno, Indonesia pun punya Menteri Kesehatan yang mumpuni. Ia tercatat paling sering menjabat Menteri Kesehatan, meski kabinet sering gonta-ganti.