Pemerintah bakal perluas lumbung pangan di Sumba Tengah

Tingginya tingkat kemiskinan di NTT dorong Jokowi perluas lumbung pangan.

Presiden Jokowi saat meninjau Pusat Sumber Benih dan Persemaian Rumpin, Bogor, Jumat (27/11)/Foto Setkab

Tingginya tingkat kemiskinan di Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT), mendorong Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperluas lumbung pangan atau food estate hingga 10.000 hektare.

“Data yang saya miliki, 34% kemiskinan ada di sini. Dan, panen yang ada di Sumba Tengah ini masih setahun baru sekali, yaitu padi. Kita ingin mengelola agar satu tahun bisa dua kali panen padi dan sekali panen jagung atau kedelai,” kata Jokowi usai meninjau area lumbung pangan di Desa Makata Keri, Kecamatan Katiku Tana, Kabupaten Sumba Tengah, NTT, Selasa (23/2).

Di Kabupaten Sumba Tengah ini, jelas Jokowi, lahan yang siapkan saat ini baru 5.000 hektare. Sebanyak 3.000 hektare di antaranya ditanam padi, kemudian 2.000 hektare ditanam jagung.

"Tapi ke depan akan diperluas lagi dengan luasan 10.000 hektare, yang nantinya dibagi 5.600 hektare untuk padi dan 4.400 hektare untuk jagung,” uca Jokowi melansir laman Setkab.

Presiden menambahkan, penyediaan air termasuk baik baku dan irigasi memang menjadi persoalan yang dihadapi di seluruh NTT saat ini. Pemerintah, lanjut mantan Wali Kota Solo itu, telah membangun sejumlah embung dan bendungan di wilayah NTT dan akan terus ditingkatkan jumlahnya.