Jubir: Pemerintah akan lebih agresif lacak kasus baru Covid-19

Langkah tersebut dilakukan dengan meningkatkan pemeriksaan spesimen dan pendistribusian rapid test. 

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (19/3/2020). Foto Antara/Aditya Pradana Putra

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan sudah ada 6.500 sampel spesimen yang diperiksa untuk memastikan penyebaran virus corona jenis baru. Pemeriksaan ribuan sampel ini dilakukan untuk mempercepat pelacakan kasus positif coronavirus di tanah air. 

"Sudah lebih dari 6.500 spesimen sampel yang dikirimkan ke 34 laboratorium di seluruh Indonesia, yang digunakan untuk menguji dan digunakan untuk menentukan diagnosa dari pemeriksaan PCR (polymerase chain reaction)," kata Yuri saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (1/4).

Dia mengatakan, pemeriksaan ribuan sampel tersebut telah memakan energi, dan sumber daya manusia yang ada. Meski begitu, dia memastikan pemeriksaan sampel yang masuk ke laboratorium dilakukan hingga tuntas. 

"Sudah barang tentu kita akan melangkah lebih agresif lagi untuk menemukan kasus baru, kemudian melakukan isolasi agar kita bisa memutus secara tegas rantai penularan yang lebih luas di masyarakat," ujar dia.

Untuk keperluan itu, lebih dari 5.000 petugas kesehatan diterjunkan guna menelusuri kontak dekat kasus positif Covid-19 di tengah masyarakat. "Hal ini dilakukan dalam rangka penyelidikan epidemologi," kata dia.