Pakar: Kapolri Tito Karnavian perburuk citra Polri

Masyarakat akan menganggap benar isu soal Tito menerima suap jika tidak ada penjelasan.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kiri) dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kedua kiri) memberikan keterangan kepada wartawan usai apel bertajuk Mantap Brata di Lapangan Silang Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (18/9). Antara Foto

Kapolri, Jenderal Tito Karnavian, diminta segera angkat bicara terkait isu keterlibatannya menerima suap impor daging sapi dari bos CV Sumber Laut Perkasa, Basuki Hariman. Pascanamanya disebut menerima suap, hingga saat ini Tito belum memberikan pernyataan resmi. 

Menurut pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISeSS), Bambang Rukminto, masyarakat akan menganggap benar isu soal Tito menerima suap jika tidak ada penjelasan. Tak hanya itu, diamnya Tito akan semakin memperburuk citra institusi Polri, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di mata masyarakat.

“Kapolri Jenderal Tito Karnavian harus segera membuka dan menjelaskan setuntas-tuntasnya, baik secara pribadi maupun institusi. Ini perlu untuk membangun kepercayaan publik kembali,”kata Bambang di Jakarta, Jumat, (12/10).

Bambang mengatakan, berbagai pernyataan yang dilontarkan dari berbagai institusi antara lain KPK, Kompolnas, Banser, maupun para politisi hanya akan mengurangi kepercayaan masyarakat. Hal itu karena masyarakat lebih percaya terhadap pemberitaan-pemberitaan negatif tanpa adanya penjelasan dari Kapolri sendiri.

Sementara itu, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane mendesak Polri untuk mengungkap sosok di balik website www.indonesialeaks.id. Pasalnya, Indonesialeaks dianggap membuat gaduh Indonesia, karena membuka kasus buku merah yang sudah rampung ditangani KPK.