Luhut dan impor TKA Tiongkok 

Di belakang layar, Luhut melancarkan lobi agar rencana "impor" TKA Tiongkok kesampaian.

Ilustrasi TKA asal China. Alinea.id/Oky Diaz

Pemerintah akhirnya menunda keberangkatan 500 tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok ke Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Kepala Biro Humas Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) R. Soes Hindharno mengatakan penundaan dilakukan setelah pihaknya menghimpun aspirasi dari pemda dan masyarakat setempat. 

"Kita putuskan untuk menunda rencana kedatangan 500 TKA sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran pandemi Covid-19. Selanjutnya kita akan terus berkoordinasi dengan gubernur dan ketua DPRD provinsi terkait hal tersebut," kata Soes dalam keterangan pers kepada wartawan di Jakarta, Selasa (5/5). 

Sebelumnya, rencana pemerintah mengizinkan 500 TKA Tiongkok masuk ke Indonesia dikritik keras oleh Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi. Menurut Ali, masyarakat Sultra tidak menolak kehadiran TKA anyar di tengah pandemi Covid-19. 

"Suasana kebatinan kita hari ini belum bisa menerima hal seperti (kedatangan TKA) itu. Ya, kita tunda. Suasana kebatinan masyarakat Sulawesi Tenggara, saya harus menjaga masyarakatku,” kata Ali seperti dikutip dari Antara.

Rencana kedatangan 500 TKA itu merupakan permintaan PT. Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT. Obsidian Stainless Steel (OSS). Kedua perusahaan asal China itu meminta Kemenaker mengizinkan mereka mendatangkan pekerja dari kampung halaman mereka pada awal April lalu.