Kasus Covid-19 naik, Pemkot Bandung diminta evaluasi AKB

Salah satu faktor peningkatan kasus karena adanya sejumlah pelonggaran terhadap mobilitas masyarakat.

Ilustrasi coronavirus./ Foto Pixabay

Angka pasien Covid-19 di Kota Bandung, Jawa Bara (Jabar) kembali naik. Epidemiolog Universitas Padjajaran (Unpad), Panji Fortuna Hadisoemarto meminta, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengevaluasi kebijakan adaptasi kebiasaan baru (AKB).

Hal tersebut, untuk menekan angka kasus Covid-19 yang saat ini melonjak mencapai 2.000 kasus lebih. Dia menjelaskan, salah satu faktor peningkatan kasus karena adanya sejumlah pelonggaran terhadap mobilitas masyarakat, meskipun ada kebijakan penutupan sejumlah ruas jalan.

"Menutup jalan itu belum tentu tepat, bisa saja itu memindahkan kerumunan, ini harus dievaluasi. Saya tidak bilang ini jelek tapi harus dievaluasi," kata Panji Fortuna, di Bandung, Jabar Minggu (8/11).

Berdasar, data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, tercatat 2.181 kasus coronavirus setiap harinya, angka itu terus bertambah, mulai dari belasan, hingga puluhan.

"Kami masih ada transmisi kasus sehingga kalau terjadi peningkatan kontak antar masyarakat maka akan bisa terjadi peningkatan penularan," jelasnya.