Tinggi kasus positif di Jakarta, tanda salah strategi tangani Covid-19?

Kasus positif Covid-19 di Jakarta semakin banyak setelah diberlakukan PSBB transisi.

Ilustrasi Covid-19 di Jakarta. Alinea.id/Oky Diaz.

Agustinus Pat, seorang jurnalis di sebuah media di Jakarta, memillih berdiam di rumahnya, Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur selama masa pandemi Coronavirus disease 2019 (Covid-19). Hal itu ia lakukan sejak pemerintah mengimbau untuk bekerja dari rumah pada Maret 2020 lalu.

"Mungkin karena saya orang yang agak takut berlebihan ya," kata Agustinus saat dihubungi reporter Alinea.id, Kamis (3/9).

Selain memiliki ketakutan sendiri, ia dan istrinya mengaku punya alasan lain untuk seminimal mungkin tak meninggalkan rumah selama pandemi. Mereka ingin menjaga anaknya yang baru berusia setahun dan ibunya yang tergolong rentan terpapar SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Meski sedikit tertekan, ia mengaku pekerjaannya yang kerap dikejar waktu bisa mengusir rasa bosan selama berada di rumah saja.

"Saya cukup terbantu karena perkantoran dan tempat liputan lebih banyak melakukan kegiatan online,” ujarnya.

“Konferensi pers disiarkan melalui YouTube atau diskusi virtual, sehingga kita tetap bekerja dengan kondisi seperti ini."