Pengamat IPB: Kebijakan lobster Susi dan Edhy sama-sama miliki kelemahan

Banyak nelayan dan pembudidaya mati usaha lobsternya di era Susi Pudjiastuti.

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan Susi Pudjiastuti saat betermu di Kantor KKP, Jakarta, Rabu. (23/10/2019)/Foto Antara/M Razi Rahman.

Pengamat perikanan dan kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) Yonvitner menilai, kebijakan terkait lobster era Menteri Edhy Prabowo dan Susi Pudjiastuti sama-sama memiliki kelemahan.

Di era Susi Pudjiastuti, jelas dia, aspek konservasi diutamakan. Sayangnya, perekonomian melemah, termasuk hilangnya akses nelayan kecil untuk menangkap lobster.

“(Era Susi Pudjiastuti) nelayan kecil yang jadi penangkap (lobster) dilarang, sehingga banyak nelayan dan pembudidaya mati usaha lobsternya,” ucapnya saat dihubungi Alinea, Kamis (26/11).

Sementara di era Edhy Prabowo, nelayan kecil kembali memperoleh akses untuk menangkap lobster. Para nelayan semangat kembali karena pembudidayaan dibuka kembali. Namun, adanya izin ekspor benih bening lobster menjadi kelemahannya.

Sebab, sambung dia, izin ekspor benih bening lobster dapat menurunkan daya saing usaha pembesar lobster di dalam negeri.