Kejagung cari petunjuk untuk naikkan kasus korupsi Krakatau Steel

Sejauh ini, Kejagung baru meminta BPKP melakukan audit investigatif. 

Pabrik PT Krakatau Steel di Cilegon, Banten, pada Oktober 2021. Google Maps/The Finest Hours Ch.

Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung (Jampidsus Kejagung) menganalisis sejumlah petunjuk dalam kasus dugaan korupsi pembangunan pabrik blast furnace (BFC) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Petunjuk tersebut bakal menjadi dasar penyidik menaikkan status kasus ke tahap penyidikan. 

Direktur Penyidikkan Jampidsus Kejagung, Supardi, mengatakan, petunjuk diharapkan didapat dari pemeriksaan saksi. Terlepas dari pemeriksaan itu, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bersama penyidik telah melakukan gelar perkara pada awal Maret 2022. 

"Kita masih pemeriksaan juga, tapi pemeriksaan yang ada mudah-mudahan kita bisa ambil sikap," katanya kepada Alinea.id, Rabu (16/3). 

Direktur Investigasi III BPKP, Gumbira Budi Purnama, sebelumnya mengatakan, ekspose dilakukan sebagai tindak lanjut atas permintaan audit investigatif yang dilayangkan Kejagung, medio Februari 2022. Ekspose berlangsung pada Rabu (2/3). 

"Baru kemarin, tanggal 2 Maret 2022, kita ekspose bersama. Kita diminta melakukan audit investigatif oleh Kejaksaan Agung pada 15 Februari lalu untuk mengungkap adanya penyimpangan dalam proyek pembangunan blast furnace PT Krakatau Steel," tuturnya, Jumat (4/3).