Kejanggalan-kejanggalan di kasus Setnov

Jaksa penuntut umum berjanji tidak akan kendur semangat dalam mengusut perkara Setya Novanto.

Setya Novanto mendengarkan keterangan saksi pada sidang lanjutan kasus pengadaan KTP Elektronik di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (14/3). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/ama/18

Jaksa penuntut umum KPK menyebut penanganan perkara dugaan tindak pidana korupsi KTP-elektronik yang menjerat Setya Novanto diselimuti kejadian-kejadian tidak enak. Tapi, jaksa tidak akan kehabisan energi untuk mengusut kasus ini hingga tuntas.

"Masih segar dalam ingatan bagaimana seorang saksi penting di luar negeri tiba-tiba bunuh diri, terjadinya insiden tiang listrik, dan drama penundaan pembacaan surat dakwaan selama tujuh jam," kata Ketua Tim JPU KPK Irene Putri dalam sidang pembacaan surat tuntutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (29/), dilansir Antara.

Direktur Biomorf Lone LLC Johannes Marliem, salah satu perusahaan vendor KTP-e, tewas di rumahnya di Los Angeles pada 10 Agustus 2017 dini hari. Berdasarkan pemberitaan media di Amerika Serikat, Johannes ditulis tewas akibat bunuh diri. 

Kemudian, mobil yang ditumpangi Setnov menabrak tiang listrik di bilangan Permata Hijau, Jakarta Selatan, pada 16 November 2017 yang membuatnya tidak bisa menghadiri pemeriksaan di KPK. Beberapa hari sebelumnya, KPK sibuk mencari Setnov.

Kecelakaan itu diduga rekayasa untuk menghindarkan Setnov proses hukum. KPK pun menetapkan kuasa hukum Setnov Fredrich Yunadi dan dokter Bimanesh Sutarjo sebagai tersangka.