Kelompok teroris pimpinan Ali Kalora tinggal 9 orang

Polisi mengimbau Ali Kalora dan kawan-kawan menyerahkan diri.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo. /Antara Foto

Polri menengarai Tamar dan Patte dibunuh oleh kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, ayah dan anak yang sehari-hari berkebun di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, itu dibunuh karena menolak memberikan hasil kebunnya. 

"Pelakunya memang diduga kelompok MIT. Saat ini polisi masih melakukan pengejaran untuk mengetahui siapa tersangkanya,” kata Dedi kepada wartawan di Humas Mabes Polri, Jakarta, Kamis (27/6).

Menurut Dedi, tim gabungan antara Polda Sulawesi Tengah dan Satgas Tinombala telah mengetahui keberadaan kelompok teroris pimpinan Ali Kalora tersebut. Kelompok itu juga diketahui masih memiliki kekuatan persenjataan yang sama, yakni dua senjata laras pendek dan satu senjata laras panjang.

Lebih jauh, Dedi mengatakan, jumlah anggota kelompok tersebut juga telah diketahui. "Kita sudah ketahui jumlah mereka sembilan orang," ucap Dedi.

Menurut Dedi, polisi telah menyebar selebaran yang isinya mengimbau para anggota kelompok MIT menyerahkan diri. Namun demikian, hingga kini belum ada anggota kelompok MIT yang mematuhi imbauan tersebut.