Kemacetan dan kualitas udara diklaim membaik setelah ganjil genap

Pemprov DKI akan terus memperbaiki layanan angkutan umum agar masyarakat nyaman menggunakannya.

Kendaraan terjebak kemacetan di kawasan Casablanca, Jakarta, Selasa (13/8)./ Antara Foto

Pemprov DKI Jakarta mengklaim perluasan ganjil genap yang telah diberlakukan selama sepekan terakhir, memberi dampak positif untuk ibu kota. Selain mengurangi kemacetan, kebijakan itu disebut berhasil memperbaiki kualitas udara.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, waktu tempuh kendaraan di 25 ruas jalan ganjil-genap naik 13%, dari 16 menit menjadi 14,91 menit.

Kecepatan kendaraan pun naik 9% dibanding periode sebelum perluasan ganjil genap. "Rata-rata kecepatan kendaraan naik dari 25 km/jam menjadi 28,16 persen km/jam," ujar Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (16/9).

Selain itu, Syafrin mengklaim kualitas udara membaik setelah pemberlakuan sistem ganjil genap. Ia menyebut, polusi udara di Bundaran HI turun 14%, sementara di Kelapa Gading turun 14,46%. 

"Saya cek AirVisual pada Jumat sore, kualitas PM2,5 ada di 26,62 persen mikrogram. Ini artinya baik sekali," katanya.