Kematian Covid-19 di Jatim seperti kejadian 100 tahun silam

Sebanyak 1.338 dari 17.289 pasien positif Covid-19 di Jatim meninggal dunia per 17 Juli.

Petugas menggunakan APD lengkap saat proses pemakaman pasien Covid-19. Foto Antara/Iggoy el Fitra

Tingginya angka kematian korban coronavirus baru (Covid-19) di Jawa Timur (Jatim) dianggap seperti 100 tahun silam, saat flu Spanyol mewabah.

"Kematian akibat Covid-19 di Jawa Timur mirip yang terjadi 100 tahun lalu," ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo, saat Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penanganan Covid-19 di Jatim, Kota Surabaya. 

"Saat itu, pandemi menyebabkan 23% populasi warga Madura meninggal dunia dan secara nasional menewaskan 4,5 juta warga Indonesia," sambungnya. 

Karenanya, dirinya meminta pagebluk satu abad tersebut dijadikan pelajaran dalam menghadapi Covid-19. Apalagi belum diketahui pasti hingga kini, apakah anti virus SARS-CoV-2 akan ditemukan atau tidak.
 
"Karena flu Spanyol setelah terjadi hingga hari ini tidak ditemukan vaksinnya. Hilang begitu saja," papar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu.

Menurut Doni, belum terlambat untuk memperbaiki keadaan dalam menangani Covid-19. "Mari belajar dari masa lalu, jangan biarkan rakyat kita terpapar," serunya.