Kemendikbud: Guru harus jadi inspiring teacher untuk awali PTM

Ada beberapa metode yang perlu diterapkan oleh para guru untuk menjadi sosok inspiring teacher jelang dimulainya tatap muka di Januari 2021.

Ilustrasi. Pixabay

Direktur Guru dan Tenaga Kependidikkan Pendidikan Menengah dan Pendidikkan Khusus (GTK Dikmen Diksus) Yaswardi mengatakan, semakin lama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tidak terjadi, maka akan semakin besar dampak negatif yang terjadi pada anak-anak. 

“Kita juga perlu mempertimbangkan, apabila pembelajaran tatap muka tidak dilaksanakan, anak-anak akan mengalami kejenuhan. Kondisi seperti itu akan membuat demotivasi sehingga anak kita hilang atau tidak ada semangat,” ungkapnya dalam video conference yang disiarkan langsung melalui kanal Youtube GTK Dikmen Diksus TV pada Selasa (15/12).

Yaswardi juga menyatakan, dampak negatif seperti ancaman putus sekolah, kendala tumbuh kembang anak, serta tekanan psikososial dan kekerasan di dalam rumah tangga yang akan semakin marak terjadi.

Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, ia menyarankan kepada semua guru, mulai dari jenjang sekolah dasar-menengah untuk menjadi sosok inspiring teacher, dalam kondisi apa pun juga, guna mengembalikan semangat dan gairah para anak-anak, agar siap memulai rencana pembelajaran tatap muka di Januari 2021.

Kemudian, Yaswardi menjelaskan beberapa metode yang perlu diterapkan oleh para guru untuk menjadi sosok inspiring teacher. Diawali dengan perlunya memberikan empati bagi para murid, mengingat pada kesempatan ini mereka sangat membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Lalu, mengembangkan kemampuan bahasa verbal, dan menyapa para murid dengan komunikasi yang positif serta pendekatan lebih mendalam. Serta rasa untuk saling menghargai dan menghormati, mengingat kondisi mereka yang sangat perlu akan kasih sayang.