Kemenkes bakal sediakan stok fomepizole untuk keadaan darurat

Puluhan obat penawar yang diimpor dari Amerika Serikat ini ditujukan sebagai persediaan atau stok.

ilustrasi. Istimewa

Sebanyak 246 vial obat penawar atau antidotum berupa fomepizole telah didatangkan dari luar negeri ke Indonesia. Obat penawar ini digunakan untuk penanganan gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) akibat konsumsi obat sirup mengandung cemaran senyawa kimia Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG).

Baru-baru ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali mengimpor 70 vial fomepizole dari Amerika Serikat. Ada pun sebelumnya antidotum ini telah didatangkan dari Singapura, Australia, dan Jepang.

Juru bicara Kemenkes, Mohammad Syahril mengatakan, puluhan obat penawar yang diimpor dari Amerika Serikat ini ditujukan sebagai persediaan atau stok.

"Fomepizole yang akan didatangkan, kita tidak mendatangkannya terlalu banyak. Dan tentu saja negara sebesar kita ini juga harus punya sediaan stok," kata Syahril dalam keterangan pers daring, Senin (7/11).

Saat ini, tren kasus baru dan kematian akibat gagal ginjal akut di Indonesia mulai mengalami penurunan. Syahril mengklaim, hal ini merupakan hasil dari langkah cepat pemerintah dalam merespons lonjakan kasus, salah satunya dengan mendatangkan obat penawar untuk pasien gagal ginjal.