Kemenkes tetapkan 10 lokasi uji spesimen suspect coronavirus

Penambahan lokasi ini ditujukan agar Kemenkes sigap dalam merespons seseorang terduga coronavirus.

Sekretaris Ditjen P2P Kemenkes yang juga Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/3). Foto Antara/Indra Arief)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan 10 lokasi untuk menguji spesimen seseorang berstatus suspect coronavirus melalui metode polymerase chain reaction (PCR). Metode PCR merupakan teknik mendeteksi mikroorganisme tertentu secara cepat di dalam tubuh.

Juru bicara Indonesia untuk Covid-19 Achmad Yurianto, mengatakan, uji spesimen seorang berstatus suspect coronavirus akan dilakukan di Balai Besar Teknologi Kesehatan Lingkungan (BBTKL) dan Balai Teknologi Kesehatan Lingkungan (BTKL).

"Kita memiliki BBTKL di Jakarta, Jogja, Surabaya, dan Banjarbaru, itu yang balai besar. Balai saja, kita punya di Batam, Medan, Palembang, Makasar, Manado, dan Ambon. Nah sekarang di 10 tempat bisa dilakukan PCR," kata Achmad, di Kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Selasa (3/3).

Kemenkes telah melakukan pelatihan bagi petugas untuk ditempatkan di 10 lokasi tersebut. Proses pemeriksaan tetap dipantau oleh Badan Litbang Kemenkes. Penambahan lokasi ini ditujukan agar Kemenkes sigap dalam merespons seseorang terduga coronavirus.

"Sehingga, kalau ada spesimen dari Ambon, enggak usah dikirim ke Jakarta. Kalau ada spesimen dari Manado, enggak usah dikirim ke Jakarta. Tujuannya satu, agar respons lebih cepat," papar Achmad.