Kementan gelar pelatihan untuk persiapan vaksinasi massal hewan ternak

Penularan virus yang bersifat airborne dan dapat menular dengan cepat hingga radius 10 kilometer, maka penyebaran PMK sangat tinggi.

ilustrasi. Istimewa

Kementerian Pertanian telah menggelar pelatihan bagi fasilitator atau training of trainers (ToT) untuk menyiapkan tenaga kesehatan hewan, medik paramedik, serta medik veteriner. Mereka diharapkan mampu melatih dan mengajarkan kepada para tenaga kesehatan lainnya di daerah masing-masing untuk melaksanakan vaksinasi massal di daerah yang sudah ditentukan untuk mencegah wabah penyakit kuku dan mulut (PMK). 

"Dalam bimtek tersebut dihadirkan pakar dari produsen vaksin yang akan digunakan di Indonesia untuk memberikan informasi tentang vaksin dan penerapannya," kata Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri.

Kementan juga akan memberikan pemahaman ke peternak mekanisme pendataan ternak yang sekaligus digunakan untuk penandaan ternak setelah vaksinasi dan sebagai pembekalan petugas vaksinasi. Kepada peternak juga ditekankan tentang pentingnya penerapan pertahanan pertama untuk pengendalian wabah atau biosecurity sederhana pada saat vaksinasi untuk menghindari kemungkinan petugas menjadi pemicu penyebaran penyakit yang lebih luas. 

"Upaya ini sebagai usaha pemerintah untuk meningkatkan skil petugas vaksinasi di lapangan," ujar dia.

Kuntoro juga menegaskan, Kementan bersama jajaran Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan secara cepat dan responsif sudah melakukan penelusuran sejak kasus PMK pertama kali ditemukan. Dalam hitungan hari, jajaran Kementan sudah berhasil menemukan strain dari virus PMK.