Kementan percepat pemulihan ekonomi melalui food estate

Food estate merupakan program jangka menengah, dikembangkan sejak 2020.

Rapat Koordinasi Program Kerja Ditjen Hortikultura Kementan 2021 di Kota Depok, Jabar, Jumat (25/9/2020). Dokumentasi Ditjen Hortikultura Kementan.

Direktorat Jenderal (Ditjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) menarget sejumlah program kerja pada 2021. Program tersebut bermuara pada peningkatan kualitas dan kuantitas produksi, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan petani guna akselerasi pemulihan ekonomi nasional (PEN) imbas pandemi coronavirus baru (Covid-19).

"Sebagian besar merupakan lanjutan dari program yang sudah dikerjakan sebelumnya. Namun, sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, program kerja Kementan  2021 akan diperkuat demi percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN) dan pembangunan pertanian berkelanjutan," jelas Dirjen Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto, dalam keterangannya pada rapat koordinasi pembahasan Program Kerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2021, di Savero Hotel, Depok, belum lama ini.

Pihaknya akan mengembangkan 15 agroeduwisata berbasis hortikultura yang diperkuat dengan model pertanian korporasi menjadi salah satu kegiatan yang hendak dilakukan pada 2020. Kemudian, menggenjot budi daya ramah lingkungan melalui gerakan pengendalian massal (gerdal) karena tingginya permintaan produk tersebut di "Benua Biru".

"Dalam rapat bersama Atase Pertanian (Atani) Indonesia di Roma, diketahui permintaan pasar produk-produk organik di Eropa cukup tinggi. Ini peluang yang harus kita ambil karena potensi Indonesia cukup besar. Jika itu tercapai, tentu kontribusi terhadap devisa negara meningkat," jelas Anton, sapaan Prihasto.

"Ditjen Hortikultura juga akan membentuk tim market intelligence untuk mengetahui persis apa yang dibutuhkan dunia. Sehingga, pengembangan lebih terencana dan terukur karena telah dilakukan pemetaan dan penyesuaian sebelumnya," sambungnya.