Kemenkes temukan varian Covid-19 BA.2.75 asal India di Bali dan Jakarta

Covid-19 subvarian BA.4 dan BA.5 memiliki kemampuan menembus vaksin mencapai dua hingga tiga kali lipat dibanding varian Omicron BA.1.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin melaporkan hasil rapat terbatas dengan Presiden di Kantor Presiden pada Jumpa Pers PPKM, Senin (18/7). Alinea.id/ERlinda Puspita Wardani

Kenaikan kasus Covid-19 dinilai mirip dengan India, yakni kenaikan kasus tidak cepat namun perlahan naik. Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Senin (18/7).

“Hingga saat ini kita belum melihat puncaknya tercapai dengan cepat, tidak seperti yang terjadi di negara-negara lain,” tutur Budi dalam keterangannya saat jumpa pers di Kantor Presiden, Senin (18/7).

Covid-19 subvarian BA.4 dan BA.5 memiliki kemampuan menembus vaksin mencapai dua hingga tiga kali lipat dibanding varian Omicron BA.1. Tentu menurut Budi hal ini memungkinkan masyarakat terinfeksi lebih tinggi walaupun telah melakukan vaksinasi.

“Proteksi untuk masuk rumah sakit atau hospitalisasi dan fatality masih tinggi, sehingga disarankan agar masyarakat cepat-cepat booster,” ujarnya.

Budi pun menegaskan, bahwa kemungkinan terkena virus meski sudah vaksin masih mungkin terjadi, namun vaksin booster terbukti mampu melindungi masyarakat agar tak sampai masuk rumah sakit. Jika sampai dirawat pun, tingkat fatalitasnya akan sangat rendah.