PVMBG: Kemunculan dua pulau di sekitar Tanimbar bukan karena gempa

Kemunculan lumpur pada kedua pulau tersebut sudah dimulai sebelum terjadinya gempa bumi Tanimar.

Kepulauan Tanimbar. Ist

Gempa bumi kembali terjadi di Tanimbar, Provinsi Maluku pada Jumat (10/2) dengan magnitudo M7,5. Dampak kerusakan paling besar dari gempa tersebut berada di Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Tanimbar, khususnya Kelurahan Saumlaki.

Ibu kota Kabupaten Kepulauan Tanimbar itu memang hanya berjarak 141 kilometer (km) dari pusat gempa bumi.

Berdasarkan laporan Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, kerusakan berat secara umum terjadi di daerah yang tersusun oleh endapan Kuarter berupa Formasi Saumlaki, daerah reklamasi, dan daerah Pantai Timur Yamden. Wailayah itu tersusun oleh Formasi Batu Mafudi yang berumur Miosen.

“Secara morfologi, daerah yang mengalami kerusakan pada umumnya adalah daerah dengan morfologi perbukitan bergelombang dan daerah pedataran,” tulis laporan di situs resmi Kementerian ESDM, Sabtu (11/2).

Adapun guncangan yang terjadi akibat gempa bumi Tanimbar, terjadi tidak begitu kuat, namun berlangsung cukup lama. Hal itu membuat barang-barang tidak stabil bergeser atau terjatuh, dan plester bangunan yang tidak kuat menjadi lepas atau runtuh, plafon terlepas dan ambruk.