Kepung jalur pelarian, Ali Kalora dibiarkan mati kelaparan

Satgas Tinombala tak akan melakukan penyergapan hingga terjadi baku tembak.

Satgas Tinombala melakukan penyisiran di hutan Poso, Sulteng, untuk menangkap Ali Kalora. Foto: Tribratanews.polri.go.id

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengklaim Satgas Tinombala telah berhasil mengepung terduga teroris Ali Kalora dan pasukannya di hutan pesisir Poso, Sulawesi Tengah. Pengepungan dilakukan setelah Satgas Tinombala menemukan titik koordinat poersembunyian Ali Kalora dan membuat pemetaan untuk mengetahui keberadaannya. 

Untuk menangkap Ali Kalora dan pasukannya, kata Dedi, pihak Satgas Tinombala tak akan melakukan penyergapan hingga terjadi baku tembak. Pihak Satgas Tinombala memilih mengulur waktu untuk membiarkan Ali Kalora dan pasukannya menyerah. Yang terpenting, Dedi menambahkan, jalur pelarian di hutan tersebut telah dikuasai Satgas Tinombala. 

“Seluruh jalur klasik lewat sungai dan lain-lain sudah dikepung. Jalan satu-satunya tinggal lama-lamaan bertahan. Kalau logistik habis, bisa mati kelaparan mereka,” kata Dedi saat ditemui di Jakarta pada Senin, (15/7).

Dedi mengungkapkan, Satgas Tinombala telah mengetahui jumlah logistik dan senjata yang dimiliki terduga teroris Ali Kalora dan pasukannya. Dengan penambahan waktu operasi Satgas Tinombala hingga 3 Oktober 2019, Dedi meyakini, Ali Kalora tak lama lagi akan tertangkap. 

“Mereka juga tinggal memiliki dua senjata laras pendek dan itu rakitan,” tutur Dedi.