Ketua Komisi III DPR: Penangkapan belum efektif redam aksi teror

Peristiwa penembakan itu terjadi tidak lama dengan aksi teror bom bunuh diri di Makasar, Sulsel.

Mabes Polri, DKI Jakarta. Google Maps/Aditya Wicaksono

Ketua Komisi III DPR RI, Herman Hery, menilai insiden penembakan di depan Mabes Polri, Jakarta Selatan, menjadi sinyal keras untuk Korps Bhayangkara, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dan Badan Intelijen Negara (BIN) dalam mencegah dan menanggulangi aksi teror di dalam negeri. 

Pasalnya, waktu peristiwa penembakan itu terjadi tidak lama dengan aksis teror bom bunuh diri di Gereja Katedral Makasar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Penangkapan yang dilakukan oleh terduga teroris beberapa waktu belakangan ini ternyata belum bisa efektif dalam membenam potensi aksi teror. Saya sebagai Ketua Komisi III meminta, kepada Polri dan BNPT sebagai mitra kami untuk memperkuat fungsi intelijen dalam mendeteksi kejadian serupa di kemudian hari. Kejar dan tangkap pelaku teror ini hingga akarnya," ujar Herman, kepada wartawan, Rabu (31/3).

Terlepas dari itu, Herman mengecam pelaku penembakan di depan Mabes Polri. Baginya, tindakan tersebut sangat melukai rasa kemanusiaan yang tidak dibenarkan oleh seluruh umat agama

"Oleh sebab itu, saya mendesak aparat kepolisian untuk mengusut tuntas jaringan terorisme di Indonesia," papar Herman.