Khofifah meminta kepala daerah perhatikan perantau asal Jatim

Tidak mudik demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa bersama Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak. Foto Alinea/Adi Suprayitno.

Penyebaran coronavirus terus meluas. Imbasnya, para perantau diimbau tidak melakukan mudik lebaran 2020. Hal tersebut demi memutus mata rantai penularan Covid-19.

Laman resmi infocovid19.jatimprov.go.id menyebutkan, pada Selasa, 31 Maret 2020, terdapat 6.565 orang dalam pemantauan (ODP), 420 pasien dalam pengawasan (PDP), 93 dinyatakan positif Covid-19, dan satu orang kembali dinyatakan sembuh sehingga total 17 orang. Kemudian, satu orang meninggal sehingga total delapan orang

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa meminta, kepala daerah memperhatikan nasib perantau asal Jatim. Mengingat, pemerintah telah mengimbau masyarakat tidak mudik untuk memutus mata rantai penyebaran coronavirus.

Menurut Khofifah, penundaan mudik harus dibarengin dengan perhatian dari pemerintah daerah secara komprehensif. Termasuk, Pemprov DKI Jakarta. 

Mantan Menteri Sosial itu mengaku, telah mendengarkan testimoni dari seorang perantau yang mudik ke Lamongan. Mereka harus mudik karena ekonomi di daerah tempat berkerja sedang lesu.